MAKALAH MATEMATIKA
GEOMETRI BIDANG
BAB SEGITIGA

DISUSUN OLEH :
§ Bias Kusuma (13144100165)
§ Chayunatun Kirom (13144100137)
§ Ismi Ratri P (13144100129)
§ Khoni Arichah (13144100139)
§ Sarjiyanto (13144100132)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan hidayah–Nya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Maksud dan tujuan
penyusunan makalah ini adalah melengkapi persyaratan mata pelajaran Geometri
bidang.
Pada kesempatan
ini dengan segala kerendahan hati, kami ingin menyampaikan terima kasih
setulus-tulusnya kepada :
1.
Koryna Aviyori, S.Si, M.Pd selaku dosen mata pelajaran
Geometri Bidang yang telah membantu, membimbing dan mengarahkan dalam
penyusunan makalah ini.
2.
Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu
yang telah membantu dan memberikan motivasi dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun dari
pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, 9
Oktober 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………
i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………
ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. iii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………
1
B. Rumusan Masalah ………………...……………………….. 1
C. Tujuan……………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian
segitiga...................................................................2
B. Jenis-jenis segitiga…………………………………………..
C. Sifat-sifat segitiga…………………………………………..
D. Garis istimewa dalam segitiga………………………………..
E. Melukis segitiga……………………………………………
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan ……………………………………………….....
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam makalah ini
dibahas mengenai pengertian bangun datar, bangun datar segitiga,.Pokok bahasan
ini diambil dari garis-garis besar program pengajaran kurilkulum yang berlaku.
Setelah mempelajari makalah ini diharapkan dapat memahami pengertian bangun datar,
mengerti dan mengidentifikasi bangun datar segitiga
1.2 Rumusan masalah
1.
Apakah yang dimaksud dengan bangun datar segitiga?
2.
Apa jenis-jenis segitiga?
3.
Apa sifat-sifat segitiga?
4.
Apa garis-garis istimewa dalam segitiga?
5.
Bagaimana cara melukis segitiga?
1.3 Tujuan
- Mengetahui apa yang dimaksud dengan bangun datar segitiga.
- Mengetahui jenis-jenis segitiga
- Mengetahui sifat-sifat segitiga
- Mengetahui garis-garis istimewa dalam segitiga
- Mengetahui bagaimana cara melukis segitiga
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
SEGITIGA
Perhatikan
sisi-sisinya, ada berapa sisi-sisi yang membentuk segitiga ABC? Sisi-sisi
yang membentuk segitiga ABC adalah AB, BC, dan AC. Sudut-sudut yang
terdapat pada segitiga ABC sebagai berikut.
a. sudut A atau sudut BAC atau
sudut CAB.
b. sudut B atau sudut ABC atau
sudut CBA.
c. sudut C atau sudut ACB atau
sudut BCA.
Jadi, ada tiga sudut yang terdapat
pada Δ ABC.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
sebagai berikut :
Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh
tiga buah sisi dan mempunyai tiga buah titik sudut.
B.
JENIS-JENIS
SEGITIGA
Jenis-jenis suatu segitiga dapat
ditinjau berdasarkan :
a. Panjang sisinya
1. Segitiga sebarang adalah segitiga yang
sisi-sisinya tidak sama panjang. Pada gambar dibawah ini merupakan segitiga
sembarang dimana AB tidak sama dengan BC tidak sama dengan AC
2. Segitiga sama kaki adalah segitiga yang
mempunyai dua buah sisi sama panjang. Pada gambar dibawah ini
merupakan segitiga sama kaki ABC dengan AB = AC.

3. Segitiga sama sisi adalah segitiga yang
memiliki tiga buah sisi sama panjang dan tiga buah sudut sama besar.
Segitiga pada gambar dibawah ini merupakan segitiga sama sisi.

b. Besar sudutnya
1. Segitiga lancip adalah segitiga yang salah
satu sudutnya merupakan sudut lancip, sehingga sudut-sudut yang
terdapat pada segitiga tersebut besarnya antara 0° dan 90°. Pada Δ KLM
di bawah, sudut MKL adalah sudut lancip.

2. Segitiga tumpul
Segitiga tumpul
adalah segitiga yang salah satu sudutnya merupakan sudut tumpul. Pada Δ ABC
di bawah, sudut CAB adalah sudut tumpul.

3. Segitiga siku-siku
Segitiga siku-siku
adalah segitiga yang salah satu sudutnya merupakan sudut siku-siku
(besarnya 90°). Pada Gambar di bawah ini, Δ ABC siku-siku di
titik A.

c.
Besar sudut dan Panjang Sisinya
Ditinjau dari besar sudut dan
panjang sisinya, segitiga terbagi menjadi tujuh macam. Perhatikan tabel berikut
ini :
1. Segitiga
lancip sama sisi adalah segitiga yang ketiga sudutnya merupakan sudut lancip
dan ketiga sisinya sama panjang. Segitiga ABC dibawah adalah segitiga lancip
sama sisi.

2. Segitiga
lancip sama kaki adalah segitiga yang ketiga sudutnya merupakan sudut lancip
dan kedua sisinya sama panjang. Segitiga ABC dibawah adalah segitiga lancip
sama kaki.

3. Segitiga
tumpul sama kaki adalah segitiga yang salah satu sudutnya merupakan sudut
tumpul dan kedua sisinya sama panjang. Segitiga ABC dibawah adalah segitiga
tumpul sama kaki.

4. Segitiga
siku-siku sama kaki adalah segitiga yang salah satu sudutnya merpakan sudut
siku-siku dan kedua sisinya sama panjang. Segitiga ABC dibawah adalah segitiga
siku-siku sama kaki.

5.
Segitiga lancip sembarang adalah segitiga yang memiliki
sudut lancip dan ketiga sisinya tidak sama panjang. Segitiga KLM di bawah
adalah segitiga lancip sembarang.

6.
Segitiga tumpul sembarang adalah segitiga yang salah
satu sudutnya merupakan sudut tumpul dan ketiga sisinya tidak sama panjang.
Segitiga ABC di bawah adalah segitiga tumpul sembarang.

7.
Segitiga siku-siku sembarang adalah segitiga yang salah
satu sudutnya merupakan sudut siku-siku dan ketiga sisinya sama panjang.
Segitiga ABC di bawah adalah segitiga siku-siku sembarang.

d.
Segitiga Istimewa
Segitiga
istimewa merupakan segitiga yang memiliki sifat-sifat khusus (istimewa), baik
mengenai hubungan panjang sisi-sisinya maupun hubungan besar sudut-sudutnya.
Yang merupakan segitiga istimewa di antara jenis-jenis segitiga adalah
– Segitiga siku-siku
– Segitiga siku-siku

- Segitiga sama kaki

– Segitiga sama sisi

C. SIFAT-SIFAT SEGITIGA
1.
Segitiga Siku-Siku
Segitiga
siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya merupakan sudut
siku-siku (besarnya 90°). Pada Gambar di bawah ini,
Δ ABD siku-siku di titik B. Segitiga siku-siku dapat dibentuk dari sebuah persegi
panjang dengan menarik salah satu garis diagonalnya.
Perhatikan gambar berikut:
Bidang ABCD adalah persegi panjang. Dengan menarik
diagonal AD, akan terbentuk dua segitiga siku-siku yang sama dan sebangun (kongruen)
yaitu ΔABD dan ΔACD. Segitiga siku-siku mempunyai dua sisi yang mengapit sudut siku-siku
dan satu sisi miring (hypotenusa).
ΔABC mempunyai ciri-ciri:
AB dan AC sebagai sisi
siku-siku, BC sebagai sisi miring (hypotenusa)
dan sudut CAB atau sudut A adalah sudut siku-siku. Dalam sebuah segitiga
siku-siku, sisi miring selalu terletak di depan sudut siku-siku.
2. Segitiga Sama Kaki
Segitiga
sama kaki (isosceles triangle) adalah segitiga yang dua
sisinya sama panjang. Sisi yang sama panjang disebut sebagai kaki, sedangkan sisi lainnya sebagai alas. Sudut yang terletak pada
pertemuan kedua kaki segitiga disebut sebagai sudut puncak, sedangkan sudut lainnya disebut sebagai sudut alas.
Dua buah segitiga siku-siku yang kongruen dapat membentuk
sebuah segitiga sama kaki dengan mengimpitkan salah satu sisi siku-siku yang
sama panjang dari kedua segitiga tersebut.
Perhatikan gambar berikut:
ΔABD dan ΔDBC adalah dua segitiga siku-siku yang
kongruen. Sisi BD adalah sisi siku-siku yang sama panjang dari kedua segitiga
tersebut. Jadi ΔACD adalah segitiga sama kaki dengan sisi AD=DC.
Di dalam segitiga sama kaki
terdapat :
·
Dua sisi yang sama panjang, sisi tersebut
sering disebut kaki segitiga.
·
Dua sudut yang sama besar yaitu sudut yang
berhadapan dengan sisi yang panjangnya sama.
·
Satu sumbu simetri.
Sumbu simetri
adalah garis yang membagi suatu bangun menjadi dua bagian sama besar.
Sumbu simetri
ada dua macam yaitu:
Ø Simetri Lipat adalah jumlah lipatan
yang dapat dibentuk oleh suatu bidang datar menjadi 2 bagian yang sama besar
Ø Simetri Putar adalah jumlah putaran
yang dapat dilakukan terhadap suatu bangun datar di mana hasil putarannya akan
membentuk pola yang sama sebelum diputar, namun bukan kembali ke posisi awal
.Segitiga
sama kaki merupakan bangun simetri lipat dan dapat menempati bingkainya dalam
dua cara, yaitu :
Dari gambar diatas terlihat
bahwa :
1.
CD sebagai sumbu simetri
2.
A pindah ke B; B pindah ke A dan C tetap.
3.
AC pindah ke BC, maka AC=BC.
3.
Segitiga Sama Sisi
Tiga buah garis lurus yang sama panjang dapt membentuk
sebuah segitiga sama sisi dengan cara mempertemukan setiap ujung garis satu
sama lainnya.
Gambar (i) di atas
menunjukkan gambar tiga garis lurus yang sama panjang, yaitu AB=BC=CA. Apabila
ujung-ujung ketiga garis tersebut saling dipertemukan, A dengan A, B dengan B,
dan C dengan C, maka akan terbentuk segitiga sama sisi ABC seperti terlihat
pada gambar (ii) di atas.
Di dalam segitiga sama sisi
terdapat :
1.
Tiga sisi yang sama panjang.
2.
Tiga sudut yang sama besar.
D. GARIS ISTIMEWA DALAM
SEGITIGA
1.
Garis tinggi
Garis tinggi yaitu garis yang ditarik
dari titik sudut segitiga dan tegak lurus terhadap sisi di depannya. Ketiga
garis tinggi melalui satu titik yang disebut titik tinggi. AH, BI, dan CJ
merupakan garis tinggi.
Sesuai dengan
definisinya garis tinggi tidak selalu dalam posisi vertikal tetapi dapat juga
miring bahkan horizontal.
Sebagai ilustrasi, misalkan tinggi Doni 1,5
meter, tentunya tinggi doni
tidak berubah ketika ia tidur dan tetap diukur dari ujung kaki sampai ujung
kepala. Karena segitiga memiliki tiga titik sudut yang dapat dianggap sebagai
puncak maka ada tiga buah garis tinggi suatu segitiga yang berpotongan di suatu titik yang disebut sebagai orthocenter.
2.
Garis berat
Garis berat yaitu garis yang ditarik
dari titik sudut ke pertengahan sisi di hadapannya. Ketiga garis berat melalui
satu titik yang disebut titik berat.
Titik berat membagi masing-masing garis berat dengan perbandingan 2 : 1.

Pada gambar di atas, garis berat ditandai dengan garis warna biru, yaitu AD, CF, dan BE. Ketiga Garis berat tersebut berpotongan di titik P, yang merupakan titik berat. Titik berat merupakan titik pusat massa (bermanfaat dalam hal keseimbangan). Perbandingan garis berat adalah AP : PD = BP : PE = CP : PF = 2 : 1
Karena segitiga memiliki
tiga sudut, maka terdapat tiga sudut dalam sebuah segitiga. Ketiga garis berat
ini berpotongan di satu titik yang disebut
titik berat (centroid). Titik berat ini merupakan pusat kesetimbangan segitiga. Jika sebuah
segitiga digantungkan tepat pada titik beratnya
maka segitiga tersebut akan berada pada posisi horizontal.
3.
Garis bagi
Garis bagi yaitu garis yang
ditarik dari sebuah titik sudut dan membagi sudut tersebut menjadi dua bagian
sama besar. Ketiga garis bagi melalui satu titik yang disebut titik bagi. Titik
bagi merupakan pusat lingkaran dalam segitiga.
Pada gambar di atas, AD, EC dan BG adalah garis bagi, sedangkan titik F merupakan titik bagi atau titik pusat lingkaran. Jika dari titik F ditarik garis tegak lurus ke sisi segitiga, maka akan terbentuk jari-jari lingkaran dalam segitiga, misal garis FN. Jika dari titik F dibuat lingkaran dengan jari-jari FN terlukislah lingkaran dalam segitiga.
Terdapat tiga garis bagi
sudut suatu segitiga. Garis bagi sudut yang disebut incenter segitiga. Titik ini merupakan titik pusat lingkaran dalam
segitiga (lingkaran di dalam segitiga yang
menyinggung semua sisinya).
a. Garis bagi dalam, yaitu garis yang membagi sudut dalam menjadi dua samabesar (AD, BG dan CE).
a. Garis bagi dalam, yaitu garis yang membagi sudut dalam menjadi dua samabesar (AD, BG dan CE).
b. Garis bagi luar, yaitu garis yang
membagi sudut luar menjadi dua sama besar. Pada gambar di bawah, SP adalah
garis bagi luar.
4.
Garis sumbu
Garis
sumbu merupakan garis yang tegak lurus pada pertengahan garis/sisi itu.
Perhatikan gambar diatas, garis sumbu ditandai dengan garis yang berwarna biru. Ketiga garis sumbu berpotongan di satu titik, yaitu titik O dan merupakan titik pusat lingkaran luar segitiga.
a. Melukis
Segitiga jika diketahui Ketiga Sisinya (si, si, si)
Untuk
melukis segitiga yang diketahui ketiga sisinya dapat digunakan jangka dan
penggaris. Misalnya akan melukis segitiga yang sisi-sisinya 2 cm, 3 cm, dan 4
cm. Sebelum melukis segitiga tersebut ada baiknya sisi-sisi itu dilukis
terlebih dahulu seperti gambar berikut.
Setelah membuat sisi-sisinya langkah-langkah selanjutnya adalah
1. Buat garis dengan ukuran 4 cm dan
berilah nama garis tersebut PQ.
2. Jangkakan dari Q dengan jari-jari 3
cm, kemudian jangkakan dari P dengan jari-jari 2 cm sehingga berpotongan di
satu titik dan namailah titik itu R.
3. Hubungkan P dengan R dan Q dengan R,
maka akan terbentuk Δ PQR.
b. Melukis
Segitiga Jika Diketahui Sudut, Sisi, Sudut (sd, si, sd)
Untuk melukis
segitiga yang diketahui sudut, sisi, dan sudutnya (sd, si, sd) dapat dilukis
dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Buat sebuah garis kemudian namai PQ.
2. Buat sudut pertama dari Q yang
besarnya telah ditentukan.
3. Buat sudut kedua dari P yang
besarnya telah ditentukan.
4. Tarik garis dari Q sesuai dengan
sudut pertama.
5. Tarik garis dari P sesuai dengan
sudut kedua sehingga berpotongan di satu titik (namai titik tersebut R), maka
akan terbentuk sebuah segitiga PQR.
c. Melukis Segitiga
Jika Diketahui Sisi, Sudut, Sisi (si, sd, si)
Untuk
melukis segitiga yang diketahui sisi, sudut, dan sisinya (si, sd, si) dapat
dilukis dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Buat sebuah garis, kemudian namai
garis AB.
2. Buat sudut dari B yang besarnya
telah ditentukan.
3. Buat garis dari B ke C.
4. Hubungkan A ke C, maka akan
terbentuk sebuah segitiga ABC.
d. Melukis
Segitiga Jika Diketahui Sisi, Sisi, Sudut (si, si, sd)
Untuk
melukis segitiga yang diketahui sisi, sisi, dan sudutnya (si, si, sd) dapat
dilukis dengan langkah-langkah sebagai berikut.
- Buat garis PQ dengan panjang x.
- Lukis sudut P yang besarnya telah ditentukan.
- Buat busur lingkaran dari titik Q dengan jari-jari y sehingga memotong kaki sudut P di R dan S.
- Hubungkan titik Q dan R.
- Kemudian hubungkan Q dan S, sehingga terjadi dua segitiga yaitu Δ PQR dan Δ PQS.
Jika
diketahui sisi, sisi, sudut (si, si, sd) maka terdapat dua kemungkinan
terbentuk dua buah segitiga yaitu ΔPQR dan ΔPQS.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian dari pemebahasan makalah ini, maka
dapat ditarik beberapa kesimpulan tentang segitiga sebagai berikut :
1.
Terdapat
berbagai cara untuk mendefinisikan segitiga.
2.
Terdapat
berbagai macam jenis segitiga.
3.
Pada setiap segitiga ABC berlaku ketidaksamaan
segitiga, yaitu jumlah panjang dua sisi segitiga selalu lebih panjang dari sisi
yang lain.
4.
Jumlah
besar sudut suatu segitiga adalah 180°.
5.
Pada
dasarnya suatu segitiga dapat dianggap sebagai suatu segiempat yang dibagi
menurut salah satu diagonalnya.
6.
Konsep
segitiga adalah suatu konsep yang merupakan dasar untuk menguasai konsep konsep
bangun datar lain bahkan untuk membantu mengkaji konsep bangun ruang khususnya
bangun ruang sisi datar.
B.
Saran
Berdasarkan dari kesimpulan di atas, maka penulis
menyampaikan beberapa saran sebagai berikut :
1.
Para
guru dapat lebih mendalami materi tentang bangun datar utamanya segitiga sehingga
penanaman konsep tentang segitiga dan segiempat tidak mengalami kekeliruan yang
akan menyebabkan kesalahan konsep bagi siswa.
2.
Penyajian
materi segitiga hendaknya memperhatikan sistematika materinya.


















mohon maaf sebelumnya, kalau boleh tanya untuk daftar pustakanya kok gak ditampilkan ya?
BalasHapusgpp
Hapus